Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan
persetujuan dari Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa salam yang
dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan
hukum dalam agama Islam selain Al-Qur’an, Ijma dan Qiyas.
Dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al Qur’an.
Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan wanita yang
kami rangkum dari berbagai sumber yang kredibel. Semoga dengan
mengetahui dan mengamalkan Hadits-Hadits ini, kita dapat mejadi orang
yang lebih baik lagi.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya :
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu’min : ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka’.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang.” (QS. Al-Ahzab : 59)
1. Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya dunia itu adalah
perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR.
Muslim no. 1467)
2. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul
Khaththab radhiyallahu ‘anhu : “Maukah aku beritakan kepadamu tentang
sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang
bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya,
dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no.
1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih
3/57 : “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
3. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bagi lelaki yang
ingin menikah : “Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena
hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena
agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan
beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)
4. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda :
“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang
shalihah, tempat tinggal yang luas/lapang, tetangga yang shalih, dan
tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan
kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak
shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.”
(HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh
Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam
Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)
5. Ketika Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada
Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, harta apakah
yang sebaiknya kita miliki ?”
Beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Hendaklah salah seorang
dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa
berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara
akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani
rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)
6. Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari
Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya :
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia
mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka
diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok
adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau
mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh
karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Apabila seorang
wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya
dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya : Masuklah engkau ke
dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191,
dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no.
660, 661)
8. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku
beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni
surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali
kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya
dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata : “Aku tak
dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no.
257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani
rahimahullah, no. 287)
9. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Tidak halal
bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak
sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan
Muslim no. 1026)
10. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda :
“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur
kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam
Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)
11. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil
istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan
yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR.
Muslim no.1436)
12. Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Apabila
seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya,
niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).”
(HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)
13. Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat ‘ied, ia tidak
memiliki jilbab, maka diperintah oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam : “Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya.” (HR.
Bukhari No. 318).
14. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir
kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’ : “Ingatlah, berbuat
baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi
kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu,
kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya,
maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukul lah mereka
dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati kalian, maka
janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh
memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah
kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat
baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.” (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih)
15. Ummu Salamah berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah ?”
Beliau bersabda : “Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal”,
lalu ia bertanya lagi : “Bagaimana bila masih terbuka kakinya ?”
Beliau menjawab : “Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh
lebih”. (HR. Tirmidzi 653 dan berkata : “Hadits hasan shahih”).
16. Dari Sa’ad radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wa salam bersabda padanya : “Apapun yang engkau berikan berupa suatu
nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai
sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
17. Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya
pernah datang ke tempat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam karena satu
keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya : “Apakah engkau sudah bersuami?”
Bibi Al-Hushain menjawab : “Sudah.”
“Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu ?” tanya Rasulullah lagi.
Ia menjawab : “Aku…tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.”
Rasulullah bersabda : “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu
dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu ” (HR. Ahmad
4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)
18. Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya
dengan shalat yang panjang, beliau melihat surga dan neraka. Ketika
beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya : “… Dan
aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini
sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita”.
Para shahabat pun bertanya : “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian) ?”
Beliau menjawab : “Karena kekufuran mereka.”
Kemudian mereka bertanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”
Beliau menjawab : “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka,
kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat
baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang
kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya
dia akan berkata : Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada
dirimu.” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
19. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Ada dua
kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya : Suatu kaum
yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan
cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena
tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat
(bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka
seperti punuk onta yang berpunuk dua. Mereka tidak masuk surga dan tidak
mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan
sekian (perjalanan 500 tahun).” (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam
Malik 1421)
20. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik dari pada menyentuh kaum
yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (HR. At-Thabrani dan
Baihaqi)
21. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa
memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan
pakaian kehinaan dihari akhir nanti.” (HR. Abu Daud)
22. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya) :
“Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung
rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di
dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan
mahramnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
23. Dari Hamzah bin Abi Usaid al-Anshari, dari bapaknya, bahwa ia
telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada
para wanita (saat itu beliau sambil keluar dari masjid, dan terlihat
laki-laki dan wanita berbaur di jalan) :
“Minggirlah kalian, karena tidak layak bagi kalian untuk berjalan di tengah. Kalian harus berjalan di pinggir.”
Sejak saat itu, ketika para wanita berjalan keluar, mereka berjalan
ditepi tembok. Bahkan baju-baju mereka sampai tertambat di tembok,
karena begitu dekatnya mereka dengan tembok ketika berjalan. (HR. Abu
Dawud; Hasan)
24. Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (artinya) :
“Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-masjid, akan
tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik untuk mereka.” (HR. Abu
Dawud dan Ibnu Khuzaimah; Shahih)
25. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam, beliau bersabda (artinya) :
“Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia
akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan
dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di rumahnya.” (HR. Ibnu
Khuzaimah; Shahih)
26. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Akan ada di
akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum
lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka
berpakaian (tetapi) telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu)
seperti punuk onta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka ! sesungguhnya
mereka adalah wanita-wanita terlaknat.” (HR. Imam Ahmad (2/233) )
27. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Siapa saja
wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya
mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina
dan tiap-tiap mata ada zina.” (HR. An-Nasaii ibnu Khuzaimah & ibnu
Hibban)
28. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Rasulullah
melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikir
giginya.” (HR. At-Thabrani)
29. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku melihat
ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara
(orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan
kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan
Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
30. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku berdiri
di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakkan orang yang masuk
kedalamnya adalah orang orang miskin, dan orang orang yang kaya ditahan
kecuali penghuni neraka mereka disuruh untuk masuk ke neraka, dan aku
berdiri di depan pintu neraka maka (kulihat) kebanyakkan yang masuk
kedalamnya adalah wanita”. (HR. Muslim, no. 7113)
31. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita.” (HR. Muslim, no.
7118).
32. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wanita mana
saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’i) maka
haram baginya wangi Surga.” (HR. Abu Daud, no. 2228, dan Ibnu Majah, no.
2055 Di shahihkan oleh syekh Al-Bani dalam “shahih sunan Abu Daud” (no.
1928).
33. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila
suami mengajak istri keranjangnya (untuk jima’) lalu ia tidak memenuhi
maka ia dilaknat oleh para malaikat sampai subuh”.
Dalam riwayat : “lalu ia tidur malam sedang suaminya murka maka para malaikat akan melaknatnya sampai subuh.”
Dalam riwayat lain : “Apabila istri diwaktu malam meninggalkan ranjang
suaminya, ia enggan mendatanginya, maka yang di langit (Allah) akan
murka kepadanya sampai ia minta keridhaan suaminya.
34. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Bershadaqahlah kalian ! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya
Jahanam !”
Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita
lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya : “Mengapa
demikian, wahai Rasulullah ?”
Beliau menjawab : “Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami !” (HR. Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar