Akademi Kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah
Palembang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang bertema
“ RASA AMAN DAN NYAMAN ”
“ RASA AMAN DAN NYAMAN ”
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membimbing kami. Khususnya kami menyampaikan terima kasih kepada ibu
Ratna Dewi Karena dengan tugas yang beliau berikan menjadi motivasi bagi kami
untuk lebih giat lagi belajar, dan bermanfaat untuk kami dikemudian hari.
Kami selaku punyusun makalah ini menyadari betul bahwa
masih terdapat kekurangan-kekurangan disebabkan karena adanya keterbatasan dan
kemampuan kami. Oleh karena itu, sudihlah kiranya para pembaca memberikan suatu
masukan yang sifatnya membangun agar kami dapat mengevaluasi kembali. Semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, 26 September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.3 METODE MASALAH
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan yang
diberikan adalah upaya untuk mencapaiderajat kesehatan semaksimal mungkin
sesuai dengan potensi yang dimiliki dalammenjalankan kegiatan.
1.1 LATAR
BELAKANG
Nyaman : segar; sehat badan
terasa disinari matahari pagi; sedap; sejuk;enak suaranya merdu di dengar.
Kenyamanan : keadaan nyaman; kesegaran;kesejukan (Tim Penyusun Kamus Bahasa
Indonesia, 1989:695). Sesuatu yangdiperlukan manusia dalam kehidupannya untuk
membuat dirinya merasa enakbaik psikis maupun sosial.
Aman : bebas dr bahaya ; bebas dr gangguan ; terlindung atau tersembunyi; pasti; tidak meragukan; tenteram; tidak merasa takut atau khawatir:
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT
Ø
Mengetahui penatalaksanaan
personal hygiene pada pasien rawat inap
Ø
Mengetahui rasa aman dan
nyaman pasien rawat inap
Ø
Untuk mengetahui hubungan
penatalaksanaan personalhygiene dengan
pemenuhan rasa nyaman pada
pasien rawat inap
1.3 METODE MASALAH
Metode yang kami gunakan
dalam makalah ini adalah mengambil referensi dari bebagai sumber kepustakaan
dan website.
BAB II
PEMBAHASAN
KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN PASIEN
Rasa Aman dan Nyaman
Setiap
manusia pasti membutuhkan perlindungan karena manusia butuh rasa aman dan
nyaman agar dapat menjalani hidupnya dengan baik. Negara memberikan
perlindungan untuk warga negaranya, di kasus hukum polisi memberikan
perlindungan untuk para saksinya, dan pengacara memberikan perlindungan untuk
kliennya. Semua perlindungan itu untuk apa??? Tentu saja untuk menciptakan rasa
aman dan nyaman sehingga klien mereka merasa tentram dan dapat melakukan kegiatannya
normal seperti biasanya.
Begitu
pula dengan pasien di rumah sakit. Mereka membutuhkan rasa aman dan nyaman agar
dapat menjalani aktivitas mereka dengan normal tanpa ada rasa takut dan
khawatir yang membebani pikiran mereka. Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman
itu merupakan bagian dari tugas seorang perawat seperti kita.
Rasa aman dan nyaman sangat dibutuhkan oleh klien agar mempercepat proses penyembuhan mereka. Ini adalah semacam terapi untuk kejiwaan. Klien membutuhkan rasa aman dan nyaman untuk dapat tidur nyenyak, rileks, berkonsentrasi untuk kesembuhannya, dan masih banyak lagi. Jika klien kita tidak merasa aman dan nyaman, tentu segudang obatpun tidak akan mempan untuk menyembuhkan klien kita tersebut.
Bisa di bayangkan pentingnya rasa aman dan nyaman yang diberikan oleh perawat kepada kliennya. Jika rasa aman dan nyaman itu tidak mampu diciptakan oleh seorang perawat, maka dapat dikatakan perawat tersebut telah gagal untuk melayani kliennya, dan upaya untuk penyembuhan klien tersebut akan sangat susah untuk mencapai keberhasilannya.
Oleh karena itu, rasa aman dan nyaman tidak dapat disepelehkan sama sekali. Karena semua kebutuhan klin tersebut seperti rantai yang berbentuk bulat. Berikatan satu sama lain, tidak dapat di poisahkan satu dan lainnya, bila satu mata rantainya rusak, terputus, atau tak terpenuhi, maka pasti akan mempengaruhi mata rantai yang lainnya.
Rasa aman dan nyaman sangat dibutuhkan oleh klien agar mempercepat proses penyembuhan mereka. Ini adalah semacam terapi untuk kejiwaan. Klien membutuhkan rasa aman dan nyaman untuk dapat tidur nyenyak, rileks, berkonsentrasi untuk kesembuhannya, dan masih banyak lagi. Jika klien kita tidak merasa aman dan nyaman, tentu segudang obatpun tidak akan mempan untuk menyembuhkan klien kita tersebut.
Bisa di bayangkan pentingnya rasa aman dan nyaman yang diberikan oleh perawat kepada kliennya. Jika rasa aman dan nyaman itu tidak mampu diciptakan oleh seorang perawat, maka dapat dikatakan perawat tersebut telah gagal untuk melayani kliennya, dan upaya untuk penyembuhan klien tersebut akan sangat susah untuk mencapai keberhasilannya.
Oleh karena itu, rasa aman dan nyaman tidak dapat disepelehkan sama sekali. Karena semua kebutuhan klin tersebut seperti rantai yang berbentuk bulat. Berikatan satu sama lain, tidak dapat di poisahkan satu dan lainnya, bila satu mata rantainya rusak, terputus, atau tak terpenuhi, maka pasti akan mempengaruhi mata rantai yang lainnya.
A. KEAMANAN
LINGKUNGAN
Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan
psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan
kelangsungan hidup klien.
a. Kebutuhan Fisiologis:
1. Oksigen
2. Kelembaban
3. Pengurangan Bahaya Fisik
4. Pengurangan Transmisi Patoge
5. Pengontrolan Polusi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1. Usia
2. Emosi
3. Status Metabolisme
4. Gangguan persepsi sensori
5. Informasi/komunikasi
6. Penggunaan antibiotik
7. Keadaan imunitas
8. Ketidakmampuan tubuh dlm memproduksi sel darah putih
c. Macam-macam bahaya/kecelakaan:
1. Di rumah
2. Di RS : Mikroorganisme
3. Cahaya
4. Kebisingan
5. Cedera
6. Kesalahan
prosedur
7. Peralatan
medik, dll
d. Meningkatkan keamanan:
1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi
diri
2. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
3. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
4. Penghalang sisi tempat tidur
5. Bel yg mudah dijangkau
6. Meja yang mudah dijangkau
7. Kereta dorong ada penghalangnya
8. Kebersihan lantau
9. Prosedur tindakan.
B.KENYAMANAN
Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama
dengan nyeri.
Sifat nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar
sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Kebudayaan
4. Makna nyeri
5. Perhatian
6. Ansietas adalah kecemasan yang berlebihan dan lebih
bersifat subjektif
7. Keletihan
8. Dukungan Keluarga
b. Meningkatkan Kenyamanan/Strategi kesehatan
1. Sentuhan teraupeutik/menghilangkan rasa sakit
2. Akupresure atau pengobatan dengan terapi alami untuk
penyakit berat
3. Relaksasi dan Teknik Imajinasi
4. Imajinasi terbimbing
5. Bimbingan Antisipasi
6. Distraksi atau pengalihan dari focus terhadap nyeri.
C.KENYAMANAN LINGKUNGAN PASIEN
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga,
kenyamanan lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena
akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.
Menyiapkan Tempat Tidur
Jenis persiapan tempat tidur
1. Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di
atasnya
1. Closed bed (tempat tidur tertutup)
2. Open bed (tempat tidur terbuka)
3. Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
2. Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien
diatasnya)
Prinsip perawatan tempat tidur antara lain :
1. Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi
2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika
kotor
3. Penggunaan linen bersih harus seuai kebutuhan dan
tidak boros.
Persiapan tempat tidur
1. 1. Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di
atasnya)
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien baru:
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang
baru masuk atau menjalani rawat inap.
Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien
diatasnya adalah
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien
dengan memindahkan klien kekursi/tempat duduk.
Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien
diatasnya adalah:
1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa
nyaman pada pasien/klien
2. Meningkatkan mobilisasi klien
3. Memelihara kebersihan dan kerapian
ü Menyiapkan Tempat Tidur Pasien
Post Op
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien Post
Op adalah:
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi
yang dapat narkose (obat bius).
Tujuan menyiapkan tempat tidur pasien post
op/pasca bedah:
1. Menghangatkan klien
2. Mencegah penyulit/komplikasi post op/pasca bedah
1. 2. Mengganti Alat Tenun fengan Pasien diatasnya
(Occupied bed)
Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien
tanpa memindahkan klien
Tujuan:
1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa
nyaman pada pasien/klien
2. Mencegah terjadinya dekubitus
3. Memelihara kebersihan dan kerapian.
Memandikan
Pasien
1)
Pengertian
Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air
bersih
dan sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38).
Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygienis
total. Keluasan mandi pasien dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan
pada kemampuan fisik pasien dan kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan.
Tujuan mandi
a) Membersihkan kulit
Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sel
kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragikesempatan
infeksi.
b) Stimulasi sirkulasi
Sirkulasi yang baik
ditingkatkan melalui penggunaan air hangat
dan usapan yang lembut pada
ekstermitas.
c)Peningkatan citra diri
Mandi meningkatkan
relaksasi dan perasaan segar kembali dan
kenyamanan.
d)Pengurangan bau badan
Sekresi keringat yang
berlebihan.
Membersihkan bagian oral/mulut
Oral/mulut adalah rongga
pada bagian muka atau wajah (makhluk
hidup) tempat lidah dan
gigi dengan menggosok gigi pasien.
Tujuan
v
Menurunkan mikroorganisme
dalam mulut dan gigi
v
Menurunkan penyakit kavitas
dan gusi.
v
Menurunkan pembentukan
residu makanan pada gigi.
v
Memperbaiki nafsu makan dan
rasa pada makanan\
v
Merangsang sirkulasi pada
jaringan oral, lidah dan gusi
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga,
kenyamanan lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena
akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.
DAFTAR
PUSTAKA